VPS (Virtual Private Server) adalah teknologi server side tentang sistem operasi dan perangkat lunak yang memungkinkan sebuah mesin dengan kapasitas besar dibagi ke beberapa virtual mesin. Tiap virtual mesin ini melayani sistem operasi dan perangkat lunak secara mandiri dan dengan konfigurasi yang cepat.
Dalam sebuah VPS, resource server
yang alokasikan adalah meliputi CPU Core, CPU Usage, RAM, dan Storage atau
ruang penyimpananan.
Pada percobaan ini akan disediakan
beberapa IP address dari virtual server, dimana komputer client (workstation)
akan mengakses virtual server tersebut dengan cara meminta (request) koneksi
pada salah satu IP address yang telah disediakan. Dan selanjutnya akan dicari
semua informasi, mengenai hardware, routing, dll, dari virtual server tersebut.
Pastikan bahwa IP address dari
workstation berada pada jaringan yang sama dengan IP address yang telah
disediakan oleh virtual server. Untuk mengetahui IP address dari workstation,
ketikkan perintah #ifconfig.
Karena IP address yang digunakan oleh
workstation sudah sesuai, maka untuk dapat mengakses semua informasi dari
server adalah dengan cara meminta koneksi sebagai server. Untuk meminta request
koneksi pada virtual server gunakan perintah #dhclient eth0 –v.
Setelah berhasil terkoneksi dengan
server, maka untuk dapat masuk (login) pada server gunakan perintah #ssh –l
student <IP_address_server>. Dan selama proses tersebut akan terdapat
permintaan untuk mengisikan password. Jika berhasil maka workstation telah
berhasil terkoneksi dan telah berada pada sisi server.
Informasi Hardware
Setelah berhasil masuk pada server, selanjutnya adalah mencari informasi hardware, berupa informasi processor, ukuran memori (RAM), ukuran hardisk, partisi hardisk, dan kernel dari server. Untuk mengetahui processor dari server, gunakan perintah cat /proc/cpuinfo.
Untuk mengetahui ukuran memori (RAM),
ketikkan perintah cat /proc/meminfo. Sehingga akan diperoleh informasi berupa
memori yang telah terpakai atau yang masih kosong.
Untuk mengetahui ukuran hardisk dari
server, gunakan perintah #fdisk –l | grep Disk. Dari perintah tersebut akan
diketahui bahwa server mempunyai ukuran hardisk sebesar 8589 MB.
Untuk mengetahui jumlah partisi dari
hardisk, ketikkan perintah #cfdisk. Dari informasi tersebut dapat diketahui
bahwa terdapat 2 partisi dari hardisk.
Untuk mengetahui kernel dari server,
gunakan perintah #cat /proc/version. Dari perintah tersebut dapat diperoleh
informasi kernel sebagi berikut.
Routing Table
Untuk mengetahui routing table dari
server gunakan perintah #route –n. Dari informasi tersebut dapat terlihat bahwa
server telah terhubung pada gateway 10.252.108.1 .
Konfigurasi IP address
Untuk mencari informasi IP address
yang digunakan oleh server dengan cara ketikkan perintah #ifconfig. Sehingga
terlihat bahwa server mempunyai IP address 10.252.108.209.
Kemudian ubah IP address tersebut
menjadi 10.252.108.49 dengan gateway 10.252.108.9. Untuk mengubah konfigurasi
IP address dengan melakukan edit pada file /etc/network/interfaces. Dan
ketikkan pada file tersebut isi konfigurasi sebagai berikut.
Loopback Network
Interfaces
Konfigurasi di atas pada file
/etc/network/interfaces digunakan untuk melakukan loopback pada interface
jaringan lo pada saat booting sistem. Konfigurasi tersebut harus selalu ada.
Network Interfaces dengan
IP Static
Saat kernel Linux mendeteksi
interface eth0, allow-hotplug akan memberikan perintah untuk menyalakan
interface, sedangkan iface akan memberikan perintah untuk menggunakan IP static
untuk konfigurasi interface.
Pada baris address, netmask, dan
gateway menunjukkan informasi untuk IP address dan gateway yang akan digunakan
oleh interface eth0. Selanjutnya ketikkan perintah /etc/init.d/networking
restart untuk menyimpan semua perubahan kofigurasi yang telah dilakukan. Atau
dengan cara melakukan reboot pada computer.
Setelah proses booting selesai,
lakukan uji coba dengan cara mengakses kembali pada server, namun gunakan IP
address yang baru. Ketikkan perintah #ssh –l student 10.252.108.49. Jika
konfigurasi berhasil maka akan muncul perintah untuk memasukkan password dari
server.
Untuk mengetahui perubahan IP address
dari server ketikkan perintah #ifconfig. Sehingga akan terlihat bahwa IP
address yang awalnya adalah 10.252.108.209 akan berubah menjadi 10.252.108.49.
Nameserver Dan Hostname
Konfigurasi nameserver terdapat pada
file /etc/resolv.conf. Sedangkan untuk
mengetahui nameserver tanpa membuka file konfigurasi dengan cara ketikkan
perintah #nslookup. Sehingga akan diketahui bahwa server mempunyai nameserver
202.9.85.4
Belum ada tanggapan untuk "VPS (Virtual Private Server)"
Post a Comment