Untuk menterjemahkan bahasa pemrograman yang kita tulis maka diperlukan Compiler dan interpreter.
Compiler adalah suatu program yang menterjemahkan bahasa program (Source code)
ke dalam bahasa obyek (object code) secara keseluruhan program.
Interpreter berbeda dengan Compiler,
interpreter menganalisis dan mengeksekusi setiap baris dari program secara keseluruhan. Keuntungan dari
interpreter adalah dalam eksekusi yang bisa dilakukan dengan segera. Tanpa melalui tahap kompilasi, untuk alas an ini interpreter digunakan pada saat pembuatan program
berskala besar.
Perbedaan Complier dan interpreter
Complier
- Menterjemahkan secara keseluruhan
- Bila terjadi kesalahan kompilasi maka source program harus diperbaiki dan dikompilasi ulang
- Dihasilkan Object program
- Dihasilkan Executable program
- Proses pekerjaan program lebih cepat
- Source program tidak dipergunakan hanya bila untuk perbaikan saja
- Keamanan dari program lebih terjamin
- Menterjemahkan Instruksi per instruksi
- Bila terjadi kesalahan interprestasi dapat Diperbaiki
- Tidak dihasilkan obyek program
- Tidak dihasilkan Executable program
- Proses pekerjaan program lebih lambat
- Source program terus dipergunakan
- Keamanan dari program kurang terjamin
- Bahasa Pemrograman Tingkat rendah (Bahasa mesin, Biner)
- Bahasa Pemrograman Tingkat tinggi
- Prosedural : Algol, Pascal, Fortran, Basic, Cobol, C
- Fungsional : LOGO, APL, LISP
- Deklaratif : Prolog
- Object oriented murni: Smalltalk, Eifel, Java, PHP
Ada tiga cara penulisan algoritma, yaitu :
1.
Structured English (SE)
SE
merupakan alat yang cukup baik untuk menggambarkan suatu algoritma. Dasar dari
SE adalah Bahasa Inggris, namun kita
dapat memodifikasi dengan Bahasa Indonesia sehingga kita boleh menyebutnya sebagai
Structured Indonesian (SI).
2.
Pseudocode
Pseudocode adalah kode yang mirip dengan instruksi kode program sebenarnya. Pseudocode didasarkan pada bahasa pemrograman yang sesungguhnya seperti
BASIC,
FORTRAN atau PASCAL. Pseudocode yang berbasis bahasa PASCAL merupakan
pseudocode yang sering digunakan.
“Pseudo berarti
imitasi atau tiruan
atau menyerupai, sedangkan
code menunjuk pada kode program”
Contoh Pseudocode :
1.
Start
2.
READ alas, tinggi
3.
Luas =
0.5 * alas * tinggi
4.
PRINT Luas
5.
Stop
Pada Contoh diatas tampak bahwa algoritma sudah sangat mirip dengan bahasa BASIC. Pernyataan seperti READ dan PRINT merupakan keyword yang ada pada bahasa BASIC yang masing-masing menggantikan kata “baca data” dan “tampilkan”. Dengan menggunakan pseudocode seperti di atas maka proses penterjemahan dari algoritma ke kode program menjadi lebih mudah.
1.2 Membuat Alur Logika
Pemograman
A. Penyajian atau Penulisan
Algoritma
Penyajian
algoritma secara garis besar bisa
dalam 2 bentuk penyajian yaitu tulisan dan gambar.
Algoritma yang disajikan dengan tulisan yaitu dengan struktur bahasa tertentu (misalnya
bahasa Indonesia atau bahasa Inggris)
dan pseudocode.
Pseudocode adalah kode yang mirip dengan kode pemrograman yang sebenarnya seperti Pascal, atau C, sehingga lebih tepat digunakan untuk menggambarkan algoritma yang akan dikomunikasikan kepada pemrogram. Sedangkan algoritma disajikan dengan gambar, yaitu dengan Flowchart
B. Flowchart (Diagram Alir)
Flowchart atau bagan alir adalah skema/bagan (chart) yang
menunjukkan aliran (flow) di dalam suatu program secara logika.
Flowchart
merupakan alat yang banyak digunakan untuk menggambarkan algoritma dalam bentuk notasi-notasi tertentu.
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar
proses beserta pernyataannya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan
antara proses digambarkan dengan garis penghubung. Dengan menggunakan flowchart
akan memudahkan kita untuk melakukan
pengecekan bagian- bagian yang terlupakan dalam analisis masalah.
Di samping itu flowchart juga berguna sebagai
fasilitas untuk berkomunikasi antara pemrogram yang bekerja dalam tim
suatu proyek.
Walaupun tidak ada kaidah-kaidah yang baku dalam penyusunan flowchart, namun ada beberapa anjuran:
- Hindari pengulangan proses yang tidak perlu dan logika yang berbelit sehingga jalannya proses menjadi singkat.
- Jalannya proses digambarkan dari atas ke bawah dan diberikan tanda panah untuk memperjelas.
- Sebuah flowchart diawali dari satu titik START dan diakhiri dengan END.
Berikut merupakan beberapa contoh simbol flowchart yang disepakati oleh dunia pemrograman :
Penjelasan lebih lanjut :
Simbol-simbol bagan alir program (Flowchart)
Notasi ini disebut Process
yang digunakan untuk mewakili suatu proses.
Belum ada tanggapan untuk "PEMROGRAMAN DASAR SEM 1 MATERI 2 : PENERJEMAH BAHASA PEMROGRAMAN"
Post a Comment