PEMROGRAMAN DASAR SEM 1 MATERI 2 : PENERJEMAH BAHASA PEMROGRAMAN

Untuk menterjemahkan bahasa pemrograman yang kita tulis maka diperlukan Compiler dan interpreter. 

Compiler adalah suatu program yang menterjemahkan bahasa program (Source code) ke dalam bahasa obyek (object code) secara keseluruhan program.

 

Interpreter berbeda dengan Compiler, interpreter menganalisis dan mengeksekusi setiap baris dari program secara keseluruhan. Keuntungan dari interpreter adalah dalam eksekusi yang bisa dilakukan dengan segera. Tanpa melalui tahap kompilasi, untuk alas an ini interpreter digunakan pada saat pembuatan program berskala besar.


Perbedaan Complier dan interpreter


Complier 

  • Menterjemahkan secara keseluruhan
  • Bila terjadi kesalahan kompilasi maka source program harus diperbaiki dan dikompilasi ulang
  • Dihasilkan Object program
  • Dihasilkan Executable program
  • Proses pekerjaan program lebih cepat
  • Source program tidak dipergunakan hanya bila untuk perbaikan saja
  • Keamanan dari program lebih terjamin
Interpreter

  • Menterjemahkan Instruksi per instruksi
  • Bila terjadi kesalahan interprestasi dapat Diperbaiki
  • Tidak dihasilkan obyek program
  • Tidak dihasilkan Executable program
  • Proses pekerjaan program lebih lambat
  • Source program terus dipergunakan
  • Keamanan dari program kurang terjamin

 1.1        Jenis-Jenis Bahasa Pemrogram

  • Bahasa Pemrograman Tingkat rendah (Bahasa mesin, Biner)
  • Bahasa Pemrograman Tingkat tinggi

 Contoh-contoh Bahasa Pemrograman yang ada :

  1. Prosedural : Algol, Pascal, Fortran, Basic, Cobol, C
  2. Fungsional : LOGO, APL, LISP
  3. Deklaratif : Prolog
  4. Object oriented murni: Smalltalk, Eifel, Java, PHP

 Cara penulisan algortima

Ada tiga cara penulisan algoritma, yaitu :

1.      Structured English (SE)

SE merupakan alat yang cukup baik untuk menggambarkan suatu algoritma. Dasar dari SE adalah Bahasa Inggris, namun kita dapat memodifikasi dengan Bahasa Indonesia sehingga kita boleh menyebutnya sebagai Structured Indonesian (SI).

 ”SE atau SI lebih tepat untuk menggambarkan suatu algoritma yang akan dikomunikasikan kepada pemakai perangkat lunak” 

2.      Pseudocode

Pseudocode adalah kode yang mirip dengan instruksi kode program sebenarnya. Pseudocode didasarkan pada bahasa pemrograman yang sesungguhnya seperti BASIC,


FORTRAN atau PASCAL. Pseudocode yang berbasis bahasa PASCAL merupakan pseudocode yang sering digunakan.

“Pseudo berarti imitasi atau tiruan atau menyerupai, sedangkan code menunjuk pada kode program”

Contoh Pseudocode :

1.      Start

2.      READ alas, tinggi

3.      Luas = 0.5 * alas * tinggi

4.      PRINT Luas

5.      Stop

Pada Contoh diatas tampak bahwa algoritma sudah sangat mirip dengan bahasa BASIC. Pernyataan seperti READ dan PRINT merupakan keyword yang ada pada bahasa BASIC yang masing-masing menggantikan kata “baca data” dan “tampilkan”. Dengan menggunakan pseudocode seperti di atas maka proses penterjemahan dari algoritma ke kode program menjadi lebih mudah. 

1.2  Membuat Alur Logika Pemograman 

A.     Penyajian atau Penulisan Algoritma

Penyajian algoritma secara garis besar bisa dalam 2 bentuk penyajian yaitu tulisan dan gambar. Algoritma yang disajikan dengan tulisan yaitu dengan struktur bahasa tertentu (misalnya bahasa Indonesia atau bahasa Inggris) dan pseudocode.

Pseudocode adalah kode yang mirip dengan kode pemrograman yang sebenarnya seperti Pascal, atau C, sehingga lebih tepat digunakan untuk menggambarkan algoritma yang akan dikomunikasikan kepada pemrogram. Sedangkan algoritma disajikan dengan gambar, yaitu dengan Flowchart

B.      Flowchart (Diagram Alir)

Flowchart atau bagan alir adalah skema/bagan (chart) yang menunjukkan aliran (flow) di dalam suatu program secara logika.

Flowchart merupakan alat yang banyak digunakan untuk menggambarkan algoritma dalam bentuk notasi-notasi tertentu. Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta pernyataannya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan antara proses digambarkan dengan garis penghubung. Dengan menggunakan flowchart akan memudahkan kita untuk melakukan pengecekan bagian- bagian yang terlupakan dalam analisis masalah. Di samping itu flowchart juga berguna sebagai fasilitas untuk berkomunikasi antara pemrogram yang bekerja dalam tim suatu proyek.

 

Walaupun tidak ada kaidah-kaidah yang baku dalam penyusunan flowchart, namun ada beberapa anjuran:

  1. Hindari pengulangan proses yang tidak perlu dan logika yang berbelit sehingga jalannya proses menjadi singkat.
  2. Jalannya proses digambarkan dari atas ke bawah dan diberikan tanda panah untuk memperjelas.
  3. Sebuah flowchart diawali dari satu titik START dan diakhiri dengan END.

Berikut merupakan beberapa contoh simbol flowchart yang disepakati oleh dunia pemrograman :


Penjelasan lebih lanjut :

Simbol-simbol bagan alir program (Flowchart)

Notasi  Membuat        algoritma        sederhana       untuk   menyelesaikan permasalahan menggunakan bahasa natural, flowchart dan pseudocode.

Notasi ini disebut Process yang digunakan untuk mewakili suatu proses.


Notasi ini disebut Decision yang digunakan untuk suatu pemilihan, penyeleksian kondisi di dalam suatu program


Notasi ini disebut Preparation yang digunakan untuk memberi nilai awal, nilai akhir, penambahan/pengurangan bagi suatu variabel counter.

Notasi ini disebut Predefined Process yang digunakan untuk menunjukkan suatu operasi yang rinciannya ditunjukkan ditempat lain (prosedur, sub- prosedur, fungsi)
Notasi ini disebut Connector yang digunakan untuk menunjukkan sambungan dari flowchart yang terputus di halaman yang sama atau halaman berikutnya.

Notasi ini disebut Arrow yang digunakan untuk menunjukkan arus  data     atau     aliran data dari proses satu ke proses lainnya.

Contoh Flow chart



Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "PEMROGRAMAN DASAR SEM 1 MATERI 2 : PENERJEMAH BAHASA PEMROGRAMAN"

Post a Comment