Mengevaluasi Sistem Kontrol dan Monitoring

 

Definisi 

Monitoring didefinisikan sebagai siklus kegiatan yang mencakup pengumpulan data, peninjauan, pelaporan dan informasi yang berkaitan dengan proses kepatuhan (Mercy, 2005). Secara umum, Monitoring digunakan untuk memantau kinerja dan menetapkan tujuan. Dari sudut pandang manajemen kinerja, Monitoring merupakan proses terintegrasi yang memastikan bahwa proses berjalan sesuai rencana (on track). Monitoring dapat memberikan informasi tentang kesinambungan proses untuk mengidentifikasi langkah-langkah perbaikan berkelanjutan.

Dalam praktiknya, Monitoring terjadi sepanjang proses. Tingkat penelitian sistem kontrol mengacu pada kinerja fungsi dalam suatu departemen (Wrihatnolo, 2008), seperti pemesanan departemen pembelian pemasok. Indikator yang menjadi tolok ukur Monitoring adalah keluaran per proses/fungsi. Secara umum, pemantau adalah peserta proses, baik peserta proses (self-monitoring) maupun pengawas karyawan. Berbagai alat digunakan dalam implementasi sistem Monitoring, termasuk pengamatan langsung/wawancara, dokumentasi dan aplikasi visual (Chong, 2005).

Monitoring pada dasarnya memiliki dua fungsi utama yang saling terkait, yaitu. observasi observasi dan Monitoring kinerja (Rahmat, 2005). Fungsi Monitoring kepatuhan memastikan kepatuhan proses dengan harapan/rencana. Pada saat yang sama, Monitoring kinerja menentukan perkembangan organisasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Biasanya hasil Monitoring berupa laporan perkembangan proses. Hasilnya diukur secara deskriptif dan non-deskriptif. Tujuan monitoring produksi adalah untuk mengetahui kesesuaian proses. Monitoring produk berguna untuk memperbaiki mekanisme proses/aktivitas dimana monitoring dilakukan.


Efektivitas Sistem Kontrol


Sistem pengendalian mempunyai pengaruh yang baik jika direncanakan dan dilaksanakan secara efektif. Kriteria sistem manajemen yang efektif adalah sebagai berikut (Mercy, 2005):

  • Sederhana dan mudah dipahami (user-friendly). Monitoring harus direncanakan dengan cara yang sederhana namun tepat sasaran. Istilah yang digunakan singkat, jelas dan padat. Singkat artinya sederhana, jelas artinya mudah dipahami, dan padat artinya bermakna (emphatik).
  • Fokus pada beberapa indikator kunci. Indikator didefinisikan sebagai titik kritis dengan ukuran tertentu. Banyaknya indikator membuat peserta dan tujuan Monitoring menjadi tidak fokus. Ini mempengaruhi implementasi sistem yang tidak dikelola. Oleh karena itu, fokusnya adalah pada indikator terpenting yang benar-benar mewakili bagian yang dipantau.
  • Perencanaan aspek teknis yang cermat. Tujuan dari perancangan sistem adalah aplikasi teknis yang dikelola dan terstruktur. Oleh karena itu, aspek teknis desain harus dipersiapkan dengan matang. Pedoman 5W1H dapat digunakan untuk aspek teknis meliputi apa, mengapa, siapa, kapan, di mana dan bagaimana menerapkan sistem Monitoring.
  • Prosedur pengumpulan dan pengambilan data. Selain itu, informasi yang diperoleh dari pelaksanaan Monitoring proses berkelanjutan harus memiliki prosedur yang tepat dan relevan. Tujuannya adalah untuk memudahkan pelaksanaan proses input dan output data. Dengan pengukuran yang tepat, proses pemasukan data dan pencetakan yang salah (tidak akurat) dapat dihindari.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Mengevaluasi Sistem Kontrol dan Monitoring"

Post a Comment