Sebuah karya desain yang bagus harus memenuhi beberapa kriteria dan komponen penting. Selain itu juga harus mengandung originalitas dari desain itu sendiri. Ketika menciptakan sebuah karya desain harus memperhatikan unsur-unsur desain, minimal harus sesuai dengan standar ketentuan yang ditetapkan. Salah satu komponen penting dalam desain adalah unsur tata letak. Tata letak dalam desain terdiri atas beberapa bagian yang tidak boleh terpisahkan dan mengandung arti yang sangat dalam, sebagai contoh unsur yang lain adalah unsur garis, unsur garis tebal maupun tipis sangat memengaruhi pesan yang disampaikan, garis tebal mengandung arti tegas dan jelas, sedangkan garis tipis mengandung kesan halus atau samar-samar. Berikut unsur-unsur penunjang dalam desain grafis.
Garis
Elemen pertama dan paling dasar dari desain adalah garis. Dalam menggambar, garis adalah goresan pena atau pensil tapi dalam desain grafis, ada dua titik yang saling terhubung. Garis berguna untuk membagi ruang dan mengarahkan pandangan ke lokasi tertentu. Misalnya, bagaimana caranya majalah menggunakan garis untuk memisahkan konten, judul dan panel samping.
Garis memiliki sifat memanjang dan memiliki arah tertentu. Walaupun garis memiliki sifat ketebalan, garis tetap mempunyai sifat dimensi panjangnya, sehingga garis sering disebut sebagai unsur satu dimensi. Garis dimaknai sebagai batas limit dari bidang dan warna.
Terbentuknya sebuah garis merupakan gerakan dari suatu titik yang membekas jejaknya sehingga terbentuk suatu goresan, untuk menimbulkan goresan biasanya menggunakan pensil, pena kuas bahkan dengan gerakan tangan kosong pun bisa dimaknai sebagai garis. Bentuk garis sangat bervariasi dari garis lurus yang bersifat formal, garis lengkung yang bersifat informal atau santai, dan garis patah (zig-zag) yang terkesan kaku, garis tipis dan garis tebal, dan garis spiral yang terkesan lentur.
- Fungsi Garis Pada teori tata letak, garis memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.
- Sebagai pembatas tepi bidang atau objek untuk memberikan representasi atau citra struktur, bentuk dan bidang.
- Menciptakan nilai ekspresi seperti nilai gerak atau dinamika, nilai irama dan nilai arah.
- Memberikan kesan pada visual desain seperti tegas, luwes, dinamis, dan lain- lain.
- Jenis Garis dan Kesan Garis dalam konsep tata letak mempunyai pengaruh secara visual, garis yang mempunyai ukuran besar atau kecil, tebal atau tipis,
Posisi horizontal maupun secara vertikal mempunyai dapat menciptakan kesan yang berbeda- beda. Berikut jenis garis dan kesan yang ditimbulkan.
- Garis horizontal, yaitu memberi sugesti ketenangan atau hal yang tak bergerak.
- Garis vertikal, yaitu stabilitas, kekuatan atau kemegahan.
- Garis diagonal, yaitu tidak stabil, sesuatu yang bergerak atau dinamika.
- Garis lengkung S, yaitu grace dan keanggunan.
- Garis zig-zag, yaitu bergairah, semangat, dan dinamika atau gerak cepat.
- Garis bending up right, yaitu sedih, lesu, dan kedukaan.
- Garis diminishing perspective, yaitu adanya jarak, kejauhan, kerinduan dan sebagainya.
- Garis concentric Arcs, yaitu perluasan, gerakan mengembang, kegembiraan, dan sebagainya.
- Garis pyramide, yaitu stabil, megah, dan kuat atau kekuatan yang masif.
- Garis conflicting diagonal, yaitu peperangan, konflik, kebencian dan kebingungan.
- Garis upward swirls, yaitu semangat menyala, berkobar-kobar, dan hasrat yang tumbuh.
- Garis upward spray, yaitu pertumbuhan, spontanitas, dan idealisme.
- Garis inverted perspective, yaitu keluasan tak terbatas, kebebasan mutlak, dan pelebaran tak terhalang
Belum ada tanggapan untuk "UNSUR UNSUR TATA LETAK (GARIS)"
Post a Comment